Satu lagi nih bagi temen temen mahasiswa yang lagi nyari bahan untuk tugas MO, sebelumnya saya sudah posting Tugas Manajemen Pemasaran 1.
Untuk postingan kali ini kusus mata kuliah Manajemen Operasional, langsung saja deh simak berkicottt :
1.
Tujuan
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai, yang dapat dibedakan sebagai
tujuan jangka panjang, jangka
menengah dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang adalah sasaran jangka panjang yang ditentukan sebagai
hasil akhir spesifik yang ingin dicapai sebuah organisasi dengan melakukan
misi. Jangka panjang berarti lebih dari satu tahun. Sasaran perlu untuk
keberhasilan organisasi karena menyatakan arah, membantu dalam evaluasi,
menciptakan sinergi, mengungkapkan prioritas, memfokuskan koordinasi, dan
menyediakan dasar untuk perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan aktivitas secara efektif. Sasaran harus menantang, dapat diukur,
konsisten, pantas, dan jelas.
Tujuan jangka pendek adalah sasaran tahunan yang harus dicapai organisasi
dalam rangka mencapai sasaran jangka panjang (visi). Seperti sasaran jangka
panjang, sasaran jangka pendek atau tahunan harus dapat diukur, kuantitatif,
menantang, realistic, konsisten, dan mempunyai prioritas. Tujuan harus
ditetapkan pada tingkat korporasi, divisi atau fungsional dalam organisasi.
Tujuan ini harus dinyatakan dalam aspek manajemen, pemasaran, keuangan, akuntansi, produksi atau operasi,
penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi.
Tugas 2
1.
Pada
banyak industri, tidak melakukan inovasi mengandung risiko besar. Para pemain
berusaha meraih laba awal yang tinggi sebagai hasil dari sambutan pelanggan
terhadap produk mereka yang baru atau produk mereka yang disempurnakan secara
besar-besaran. Pemikiran mendasar strategi umum adalah menciptakan suatu daur
hidup produk baru dan karenanya akan membuat produk lama yang serupa menjadi
using. Jadi berbeda dengan strategi pengembangan produk yang mencoba
memperpanjang daur hidup produk lama. Meskipun kebanyakan perusahaan
menginginkan pertumbuhan menyadari perlunya berinovasi, tidak banyak perusahaan
yang menjadikan inovasi ini menjadi strategi fundamental. Sebab tidak banyak
gagasan inovatif yang menghasilkan keuntungan karena biaya riset, pengembangan
dan pra pemasaran untuk mengubah gagasan baru menjadi produk yang menguntungkan
sangat tinggi. Suatu penelitian oleh departemen riset Booz Allen & Hamilton
menemukan bahwa kurang dari 2% proyek inovatif yang diprakarsai oleh 51
perusahaan yang akhirnya mencapai pasar. Jelasnya, dari 58 gagasan produk baru,
hanya 12 yang lolos dari tahap penyaringan awal yang memeriksa kesesuaian
mereka dengan misi dan sasaran jangka panjang perusahaan, hanya 7 yang tersisa
setelah dievaluasi potensinya dan hanya 2 yang memiliki potensi laba setelah
dilakukan uji pasar dan terakhir hanya satu ang berhasil secara komersial.
2. EMPAT STRATEGI PROSES
a)
Fokus pada
proses (process focus) adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di
sekitar proses-proses untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya
tinggi pada tempat yang disebut “job shop”. Dalam sebuah pabrik, proses yang
ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan, dan
pengecatan. Dalam sebuah kantor, proses yang ada dapat berupa bagian utang,
penjualan, dan pembayaran. Dalam sebuah restoran, proses-proses tersebut
mungkin berupa bar, panggangan dan toko roti. Fasilitas yang ada terfokus pada
proses dalam hal peralatan, tata letak, dan pengawasannya. Mereka menyediakan
tingkat fleksibilitas produk yang tinggi seiring produk-produk berpindah sesaat
diantara proses-proses yang ada. Setiap proses dirancang untuk melaksanakan
beragam aktivitas dan menghadapi perubahan yang kerap muncul. Oleh karena itu,
proses ini disebut juga proses sesaat.
b)
Fokus berulang
(repetitive focus) adalah proses produksi yang menggunakan modul yang
berorientasi pada produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah
dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu. Lini
proses berulang sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang digunakan secara
luas di hampir seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah tangga, lebih
terstruktur dan karenanya menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu
fasilitas yang terfokus pada proses.
c)
Fokus pada
produk (product-focused) adalah fasilitas yang diorganisasikan di sekeliling
produk, sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman
rendah. Proses ini juga disebut proses kontinu sebab mempunya lintasan produksi
yang sangat panjang dan kontinu. Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah,
bola lampu, bir dan baut dibuat melalui proses yang kontinu. Sebuah fasilitas
yang berfokus pada produk menghasilkan produk dengan volume tinggi dan
keragaman rendah. Fasilitas dengan sifat khusus ini biasanya membutuhkan biaya tetap
yang tinggi. Namun, fasilitas dengan biaya variabel yang rendah dapat
dihasilkan utilisasi fasilitas yang tinggi.
d)
Fokus
kustomisasi massal, Manajer operasi telah memproduksi jasa dan
barang-barang pilihan ini melalui apa yang disebut dengan kustomisasi massal.
Kustomisasi massal merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah. Namun,
kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi juga bagaimana
secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan dan kapan pelanggan
menginginkannya dengan tepat. Kustomisasi massal memberikan kita keragaman
produk yang biasanya dapat disediakan oleh manufaktur bervolume rendah (fokus
pada proses) dengan biaya seperti manufaktur bervolume tinggi dan
terstandardisasi (fokus pada produk). Membangun proses yang gesit yang
memproduksi produk terkustomisasi secara cepat dan murah membutuhkan
pemanfaatan sumber daya organisasi secara imajinatif dan agresif. Kaitan antara
logistik, produksi, dan penjualannya harus erat.
Itulah sedikit post kali ini yang bisa saya bagikan sama temen temen. terima kasih atas kunjungan nya ^^.
No comments:
Post a Comment