Selamat pagi teman teman, udah lama nih ga posting. Karena saya baru aktif lagi di dunia blogger ini , kali ini saya ingin posting artikel kusus bagi para mahasiswa yang sedang bingung mencari bahan untuk tugas kususnya mata kuliah MP1 nih kebetulan saya punya bahannya. Oke langsung saja di simak artikelnya di bawah :
1.
Segmentasi itu penting dilakukan karena tidak semua perusahaan mampu
melayani konsumen dengan beragam latar belakang. Segmentasi bisa mengarahkan
perusahaan untuk melayani target market. Menurut anda, apa yang
melatarbelakangi perusahaan memilih suatu segmen tertentu?
Apa yang
perlu disiapkan oleh perusahaan dalam mengembangkan segmen?
Jawaban ?
Segmentasi
diperlukan oleh sebuah perusahaan karena tidak semua perusahaan mampu melayani
konsumen dengan beragam latar belakang. Berikut hal-hal yang melatar belakangi
perusahaan memilih suatu segmen tertentu :
a.
Demografi
Industri :
Industri jenis apa yang akan kita layani ?
Ukuran
perusahaan : Seberapa besar ukuran perusahaan yang kita layani ?
Lokasi :
Area mana yang akan kita layani ?
b. Variabel
Operasi
Teknologi :
teknologi seperti apa yang kita fokuskan untuk melayani customer?
User atau
Non user status : Apakah kita akan melayani user yang besar, menengah atau user
kecil ?
Kemampuan
Customer : Apakah kita akan melayani user dengan banyak layanan atau sedikit
layanan saja ?
c.
Purchasing
Approaches
Organisasi
dalam purchasing apakah tersentralisasi atau desentralisasi
Organisasi yang berpengaruh : Apa organisasi yang paling berpengaruh di customer apakah engineering, financial atau yang lainnya ?
Organisasi yang berpengaruh : Apa organisasi yang paling berpengaruh di customer apakah engineering, financial atau yang lainnya ?
Relationship
: Harus dengan relationship yang kuat atau lebih cenderung biasa-biasa saja ?
Purchasing
policies : Apakah lebih prefer ke leasing, kontrak, pembelian langsung atau
lelang ?
Purchasing
criteria : Apakah kita melayani perusahaan yang mengutamakan kualitas, layanan
ataukah harga yang kompetitif ?
d. Situational
Factors
Urgency :
Apakah kita melayani perusahaan yang membutuhkan pelayanan cepat ?
Aplikasi
spesifik : Apakah kita akan fokus pada aplikasi produk tertentu atau merata
pada semua produk ?
Ukuran atau
order : Apakah kita akan fokus pada order yang kecil atau besar ?
e.
Personal
Characteristics
Buyer-seller
similarity : Apakah kita harus melayani perusahaan yang orang-orangnya memiliki
nilai yang sama ?
Attitude toward
risk : Apakah kita harus melayani perusahaan yang risk taking atau risk
avoiding ?
Loyalty :
Apakah kita harus melayani perusahaan yang memiliki loyalitas kepada supliernya
?
Dalam mengembangkan segmentasi beberapa hal perlu
dikembangkan oleh perusahaan. Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan
oleh perusahaan dalam mengembangkan segmentasi :
Ø Needs-Based
Segmentation, mengelompokan customer pada kebutuhan yang sama.
Ø Segment
Identification, pada setiap kebutuhan customer yang sama tentukan kondisi
demografi, lifestyle, kebiasaan penggunaan.
Ø egment
Attractiveness, tentukan apa yang membuat perusahaan tertarik untuk
berkecimpung di pasar tersebut termasuk di dalamnya perkembangan pasar,
kompetisi dan akses ke market.
Ø Segment
Profitability, tentukan perencanaan keuntungan yang akan diperoleh.
Ø Segment
Positioning, buatlah “value proposition.”
Ø Segment Acid
Test, Ujicobakan produk anda di pasar dengan sampel.
Ø Marketing
Mix Strategy, kemudian kembangkan segmentasi ke semua aspek marketing mix :
Product, Price, Promotion and Place.
Kemudian
perusahaan harus menerapkan segmentasi yang positif, dengan kriteria :
a. Measureable, terukur
b.
Substantial, memberikan keuntungan
c.
Accessible, mampu terlayani oleh perusahaan
d.Differentiable,
dapat dibedakan antara segmen yang satu dengan segmen yang lain
e.
Actionable, mampu dilakukan oleh perusahaan
2. Budaya lokal
merupakan aspek penting dalam memengaruhi perilaku konsumen. Bagaimana budaya
lokal dipahami oleh pemasar dan bagaimana aplikasinya dalam mengembangkan
strategi pemasaran?
Jawaban :
Benar sekali
budaya lokal merupakan aspek yang penting dalam memengaruhi perilaku konsumen.
Dan setiap pemasar harus memahami budaya lokal ini. Sebagai contoh kebudayaan
di Indonesia adalah mengutamakan kekeluargaan. Dimana produk-produk yang
mengusung kebersamaan dalam keluarga pasti laris manis. Sebagai contoh mobil
Kijang, Avanza, Xenia dan grand Livina yang bisa menampung banyak anggota
keluarga (7 seater) cukup laris di pasaran. Di sisi lain teh sariwangi juga
memperlihatkan indahnya kebersamaan dalam keluarga dalam setiap iklannya. Juga
coca cola dan beberapa produk Indomie di saat bulan puasa dan menjelang lebaran
juga mengusung tema-tema keluarga.
Setiap
kebudayaan sendiri sebenarnya terdapat sub bagian yang disebut sub kebudayaan
yang target pasarnya lebih spesifik. Termasuk dalam Sub budaya adalah
kewarganegaraan, agama, ras dan lokasi geografis. Kembali ke industri otomotif
: Negara-negara asia mungkin tidak membayar mahal untuk safety dibandingkan
dengan mobil-mobil yang dipasarkan di daerah Eropa. Dan kenyamanan cenderung
lebih diutamakan pada mobil-mobil Eropa. Juga sub kebudayaan lokal yang
mengutamakan kekeluargaan membuat mobil Avanza diminati di Indonesia.
3. Apa yang dimaksud
dengan “produk baru” dan mengapa suatu produk baru dapat menjadi kunci untuk
bertahan dan/atau faktor kesuksesan bagi suatu perusahaan? Apa yang menyebabkan
suatu produk baru menemui kegagalan? Jelaskan dan berikan contohnya !
Jawaban :
PRODUK BARU Sebuah
layanan, baik atau ide yang " dirasakan " oleh beberapa pelanggan
potensial seperti baru Mungkin. telah tersedia selama beberapa waktu, tetapi
banyak pelanggan potensial belum mengadopsi produk ataupun memutuskan untuk
menjadi user biasa dari produk.
Produk baru
mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang
menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada
produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000)
mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:
v produk baru
dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),
v produk baru dengan pertama kali memasuki pasar
yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
v produk baru hasil modifikasi produk lama (additions
to existing product lines),
v produk baru untuk menggantikan produk yang ada
untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing
products),
v produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar
baru atau segmen baru (repositionings),
v produk baru dengan harga lebih rendah (cost
reductions).
Menurut
Cooper (2001), dua kategori produk baru yang paling populer di kalangan
perusahaan adalah lini produk baru (new product lines) dan perbaikan
pada produk yang sudah ada (improvements in revisions to existing products).
Produk yang baru bagi dunia (new products to the world) dan lini produk
baru bagi perusahaan (new product lines) hanya berkontribusi 30% dari
semua produk yang dipasarkan, tetapi merepresentasikan 60% sebagai produk yang
dipandang paling berhasil.
mengapa suatu produk baru dapat
menjadi kunci untuk bertahan dan/atau faktor kesuksesan bagi suatu perusahaan?
Karena
demikian banyak produk-produk yang gagal, perusahaan-perusahaan antusias untuk
mempelajari bagai mana meningkatkan kemungkinan berhasilnya produk baru
mereka.. Salah satu pendekatan adalah dengan mengidentifikasi
produk-produk baru yang berhasil dan mentukan kesamaannya. Coper dn
Kleinschimiddt telah mengiktisarkan banyak penelitian mengenai
keberhasilan produkbaru. serta melakukan penelitian atas 200 peluncuran produk
baru yang berhasil dengan tehnologi menengah sampai dengan tehnologi tinggi
untuk melihat faktor-faktor yang sama dimiliki produk yang berhasil dan tidak
dimiliki produk yang gagal. Mereka menemukan bahwa faktor keberhasilan
utama adalah produk superior yang unik ( misalnya mutu
lebih tinggi, kemampuan baru , nilai guna lebih tinggi , dan lain-lain).
Khususnya
produk yang memeiliki keunggulan yang lebih tinggi kemungkinan berhasil
98 %, di bandingkan dengan keunggulan produk menengah (58%), atau keunggulan
minimal 18 % . Faktor kunci keberhasilan lainnya adalah konsep
produk yang didefinisikan dengan baik sebelum pengembangan, dimana
perusahaan secara cermat menemukan dan menilai pasar sasaran,persyaratan produk
, dan mamfaatnya sebelum meneruskan usaha. Faktor lain adalah sinergi
teknologi dan pemasaran , mutu pelaksanaan dalam semua tahap dan daya
tarik pasar .
Madique dan
Ziger, dalam studi terpisah mengenai peluncuran produk yang ber hasil dalam
industri elektronika (dimama keberhasilan produk didefinisikan
sebagai berhasil memenuhi atau melebihi titik impas finansial)menemukan delapan
faktor yang bertanggung jawab atas keberhasilan produk baru. Secara rinci ,
mereka mendapatkan bahwa keberhasilan produk semangkin besar
: dengan semangkin tinnginya pemahaman atas kebutuhan konsumen ,semangkin
tinggi rasio kinerja terhadap biaya , semangkin awal produktersebut
diluncurkan diluncurkan dibanding para pesaingnya , semangkin besar marjin
kontribusi yang di harapkan , semagkin banyak yang di keluarkan untuk
mengumumkan dan meluncurkan produk , dan semangkin besar dukungan manajemen
puncak.
Apa yang menyebabkan suatu produk
baru menemui kegagalan? Jelaskan dan berikan contohnya ?
Ada banyak faktor . Seoorang eksekutif tingkat tinggi mungkin memaksakan
suati ide walaupun hasil negatif berdasarkan penelitian pemasaran. Atau mungkin
ide bagus tetapi terlau tinggi dalam memperkirakan ukuran pasarnya. Atau suatu
produk tidak dirancang dengan baik. Atau produk tersebut tidak diposisikan
dengan tepat sasaran,tidak diilankan secara efektif, atau harganya terlalu
tinggi,.
Sering terjadi biaya pengembangan produk baru lebih tinggi dari pada yang
di perkirakan, atau pesing membalas dari yang di perkirakan.
Pengembangan Produk baru yang berhasil di halangi oleh banyak faktor.
Pengembangan Produk baru yang berhasil di halangi oleh banyak faktor.
v Kekurangan ide produk baru yang penting dalam bidang-bidang tertentu : mungkin hanya sedikit cara yang dapat meningkatkan beberapa produk
dasar seperti baja, sabun cuci , dan sebagainya.
v Pasar yang terbagi-bagi : Persaingan tajam menyebabkan pembaigan pasar. Perusahaan harus
mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih klecail , dan ini
berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuktiap produknya.
v Kendala sosial dan pemerintah ; Produk baru
harus dapat memenuhi kriteria masyarakat seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan. Peraturan
pemerintah telah memp[erlambat inovasi dalam industri obat dan telah memperumit
rancangproduk dan keputusan periklanan dalam industri-industri seperti industri
peralatan,kimia, mobil dan mainan.
v Mahalnya proses pengembangan produk baru. : Suatu perusahaan harus menghasilkan banyak ide produk baru agar
memperoleh beberapa yang baik.Lebih jauh lagi perusahaan harus mnghadapi
peningkatan biaya Litbang,manufatur, dan pemasaran.
v Kekurangan modal : Beberapa
perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik tidak dapat memperoleh modal yang
cukup melakukan penelitian.
v Waktu pengembangan yang lebih cepat : Para pesaing mungkin memperoleh ide yang sama pada waktu yang sama, dan
kemenangan akan diraih yang paling cepat..Perusahaan yang waspada harus
mempercepat waktu pengembangannya dengan menggunakan teknik rancang dan
manufaktur yang di bantu komputer , mitra strategis, pengujian konsep awal, dan
perencanaan pemasaran lanjutan. Perusahaan Jepang melihat tantangan ini
sebagai'mencapai mutu yang lebih baik pada harga yang lebih rendah dengan
kecepatan yang lebih tinggi dari pada pesaing" 6) Lihat High- speed
Management for the High-Tech Age,"Fortune, 5 Maret-1984-,hal
62-68.
v Siklus hidup roduk yanglebih pendek : Jika suatu produk baru berhasil ,pesaing dengan cepat menirunya
sehingga siklus hidup produ baru menjadi pendek.
4. Jelaskan 3
karakteristik unik yang membedakan produk barang dan jasa ! Lengkapi jawaban
anda dengan menggunakan contoh !
Jawaban :
KARAKTERISTIK PRODUK BARANG DAN
KARAKTERISTIK JASA
v Tidak berwujud
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud, berarti jasa tidak dapat dilihat, dirasakan,
dicicipi atau disentuh seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
Contoh : Salon potong
rambut, penasihat hukum, dan perbaikan peralatan.
v Heteregonitas
Jasa merupakan variabel non – standar dan
sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, maka
tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini
dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala
perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
v Tidak dapat dipisahkan
Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi
pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut.
Berarti, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya, sehingga
konsumen melihat dan bahkan ikut ambil bagian dalam proses produksi tersebut.
CONTOH :
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya,
jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan
kepada produsen jasa dimana ia membeli jasa.
Bisnis Jasa.
Contoh dari bisnis jasa yang perkembangannya cukup
pesat adalah:
v Bisnis jasa: konsultan, keuangan, perbankan
v Perdagangan jasa: eceran, pemeliharaan dan perbaikan
v Jasa infrastruktur: komunikasi, transportasi
v Jasa personal/sosial: restoran, perawatan kesehatan
v Administrasi umum: pendidikan, pemerintah.
5. Keputusan
pembelian yang dilakukan oleh pelanggan bisnis dan organis dipengaruhi oleh
banyak pihak. Jelaskan pihak-pihak yang mempengaruhi pembelian tersebut!
Jawaban :
Peran yang dilakukan tersebut adalah:
v Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang
tertentu;
v Influencer, adalah individu yang
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang
diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak;
v Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang
akan dibeli, bagaimana membelinya;
v Buyer, adalah individu yang
melakukan transaksi pembelian sesungguhnya;
v User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.
Alasan mengapa seseorang membeli produk
tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan
faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk,
harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa
aspek lain dari program pemasaran perusahaan.
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
v Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan
berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan
pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang
telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan
marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa
produk yang lain;
v Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang
psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena
proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
v Teori Antropologis. Teori ini juga
menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang
lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.
Pengertian Pemasaran menurut Stanton
adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun
pembeli potensial (Stanton, 1997).
Pengertian pemasaran menurut Kotler
(2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran
merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing
pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap
menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.
Definisi pemasaran tersebut berdasarkan
pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and
idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi,
hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.
6. Ada 4 faktor
lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi lingkungan pemasaran. Sebutkan dan
jelaskan 4 lingkungan eksternal tersebut, serta pengaruhnya terhadap pemasaran,
dan beri contoh !
Jawaban :
v Lingkungan umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam
lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang
lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan
terlepas dari operasi perusahaan.
Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi
langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Namun tetap mampu mempengaruhi
kebijakan strategi dari organisasi perusahaan. Faktor-faktor lingkungan umum
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Faktor
Ekonomi
Faktor
ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu Negara dan hal-hal yang
berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti : inflasi, kebijakan pemerintah,
dan lain-lain. Namun pada kenyataannya factor ini akan berkembang dan berimbas
kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik, seperti :
Ø Para pesaing
perusahaan sejenis atau sering disebut perusahaan Kompetitor
Ø Langganan
(Costumers)
Ø Pasar tenaga
kerja, organisasi memerlukan karyawan dengan bermacam-macam keterampilan
Ø Lembaga
Keuangan
Ø Supplies
(Pemasok bahan baku)
Ø Perwakilan
pemerintah, hubungan organisasi dengan perwakilan pemerintah dengan kompleks
Melihat
uraian tersebut, maka factor ekonomi suatu Negara secara global juga akan
mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan langkah perusahaan.
b) Faktor
Sosial dan Politik
Perkembangan
strata social kemasyarakatan disuatu daerah akan mempengaruhi organisasi perusahaan.
Perkembangan politik Negara yang secara tidak langsung akan mempengaruhi
perkembangan ekonomi merupakan factor yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan social politik yang
terjadi guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas dan kebijakan di
dalam organisasi perusahaan .
c) Faktor
Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)
Kepastian hukum di dalam suatu Negara merupakan moment yang sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan.
Kepastian hukum di dalam suatu Negara merupakan moment yang sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi sebuah perusahaan.
d) Faktor Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan memberikan perubahan terhadap
kebijakan perusahaan. Efisiensi pada saat melakukan produksi dan distribusi
juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin
berkembangannya hal ini maka secara tidak langsung akan menuntut management
perusahaan untuk memilih yang terbaik bagi kepentingan perusahaan.
e) Faktor
Demografi
Faktor
tempat dan situasi alam juga tentunya tidak bisa dipisahkan. Kondisi alam dan
tata letak perusahaan yang berkaitan dengan alam akan membutuhkan kebijakan
yang harus sesuai guna menanggulangi ancaman yang berasal dari lingkungan dan
alam.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa lingkungan umum tersebut adalah sekumpulan
elemen-elemen dalam masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri
dan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.
v Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor
yang merupakan ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk
pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara
langsung mempengaruhi perusahaan.
Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan
industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif
lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :
a) Ancaman
Masuknya Pendatang Baru
b) Tingkat
Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c) Tekanan dari
Produk Pengganti
d) Kekuatan
Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk
mengetahui ancaman dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan
umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing
strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
Proses yang dilakukan secara kontiniu untuk melakukan
analisis lingkungan eksternal adalah dengan melakukan beberapa cara yaitu
:
·
Melalui
pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan
potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang
t erjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal penting dan menentukan bagi
perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam lingkungan yang sangat tidak stabil.
Dengan cara ini maka perusahaan dapat meramalkan potensi pasar kedepannya,
kaitannya terhadap penetapan target perusahaan terhadap penjualan sebuah
produk.
·
Pengawasan
(monitoring)
Melalui
pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan melalui
pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah
kemampuan untuk mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang
berbeda.
·
Peramalan
(forecasting)
Pada
peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak tentang apa yang
mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend itu
dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
·
Penilaian
(assessing)
Tujuan
penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari
perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis
suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk
menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian
perusahaan dibiarkan dengan data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi
kompetitiifnya.
7. Jelaskan apa
yang dimaksud dengan harga berdasarkan persaingan ? Apa saja yang menjadi
tujuan dari penentuan harga !
Jawaban :
Harga
merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk
karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P =
product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga
adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam
satuan moneter.
Harga
merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari
penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan
harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga
terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi
perusahaan.
YANG MENJADI TUJUAN PENETAPAN HARGA
Penjual
barang dalam menetapkan harga dapat mempunyai tujuan yang berbeda satu sama
lain antar penjual maupun antar barang yang satu dengan yang lain. Tujuan
penetapan harga menurut Harini (2008: 55) adalah sebagai berikut:
v Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas
investasi. Biasanya besar keuntungan dari suatu investasi telah ditetapkan
prosentasenya dan untuk mencapainya diperlukan penetapan harga tertentu dari
barang yang dihasilkannya.
v Penetapan harga untuk kestabilan harga. Hal ini
biasanya dilakukan untuk perusahaan yang kebetulan memegang kendali atas harga.
Usaha pengendalian harga diarahkan terutama untuk mencegah terjadinya perang
harga, khususnya bila menghadapi permintaan yang sedang menurun.
v Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan
bagiannya dalam pasar. Apabila perusahaan mendapatkan bagian pasar dengan luas
tertentu, maka ia harus berusaha mempertahankannya atau justru
mengembangkannya. Untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga jangan sampai
merugikan usaha mempertahankan atau mengembangkan bagian pasar tersebut.
v Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah
persaingan. Apabila perusahaan baru mencoba-coba memasuki pasar dengan tujuan
mengetahui pada harga berapa ia akan menetapkan penjualan. Ini berarti bahwa ia
belum memiliki tujuan dalam menetapkan harga coba-coba tersebut.
v Penetapan harga untuk memaksimir laba. Tujuan ini
biasanya menjadi anutan setiap usaha bisnis. Kelihatannya usaha mencari untung
mempunyai konotasi yang kurang enak seolah-olah menindas konsumen. Padahal
sesungguhnya hal yang wajar saja. Setiap usaha untuk bertahan hidup memerlukan
laba. Memang secara teoritis harga bisa berkembang tanpa batas.
Menurut
Machfoedz (2005: 139) “Tujuan penetapan harga meliputi :
a) Orientasi
laba: mencapai target baru, dan meningkatkan laba;
b) Orientasi
penjualan: meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan atau mengembangkan
pangsa pasar.”
Kemudian
menurut Tjiptono (2002) tujuan penetapan harga adalah :
ü Berorientasi
laba yaitu bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan
laba yang paling tinggi.
ü Berorientasi
pada volume yaitu penetapan harga berorientasi pada volume tertentu.
ü Berorientasi
pada citra (image) yaitu bahwa image perusahaan dapat dibentuk melalui
harga.
ü Stabilisasi
harga yaitu penetapan harga yang bertujuan untuk mempertahankan hubungan yang
stabil antara harga perusahaan dengan harga pemimpin pasar (market leader).
ü Tujuan
lainnya yaitu menetapkan harga dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas konsumen, mendukung penjualan ulang atau menghindari
campur tangan pemerintah.
8. Strategi apa
saja yang dapat digunakan pemasar untuk menentukan harga sebuah produk?
Jawaban :
Harga, merupakan sesuatu yang diserahkan dalam
pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa
(Lamb,dkk 2001:268). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis,
seperti tingkat harga,struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat
diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono
(2008:174) adabeberapa faktor yang
menyebabkan suatu perusahaan harus selalumeninjau kembali strategi penetapan
harga produk-produknya yang sudahada di pasar diantaranya yaitu
perubahan dalam lingkungan pemasaranmisalnya
ada pesaing besar yang menurunkan harganya dan pergeseran.
permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen. Strategipenentuan harga ( pricing)
sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk
serta keputusan konsumen untuk membeli. Pricing
juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau
merketing channels.
Akan tetapi,yang paling penting adalah keputusan dalam pricing harus
konsisten dengan strategi pemasaran secara
keseluruhan.
Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terima kasih kunjungan nya ^^.
No comments:
Post a Comment